Sebuah Pengingat di Penghujung Hari
Malam semakin larut, dan mungkin hari ini terasa begitu panjang. Di antara dering notifikasi, tumpukan pekerjaan, dan hiruk pikuk kehidupan yang seolah tak pernah berhenti, pernahkah kita benar-benar mengambil jeda? Bukan jeda untuk tidur, tetapi jeda untuk sekadar merasakan.
Kita hidup di zaman yang menuntut kecepatan. Dari pagi hingga malam, kita berlari di atas roda hamster, mengejar target dan impian. Kita seringkali begitu fokus pada tujuan di depan, sehingga lupa menikmati pemandangan di sepanjang perjalanan. Kita berada dalam mode "autopilot", menyelesaikan satu tugas ke tugas lainnya tanpa benar-benar hadir seutuhnya.
Padahal, kebahagiaan seringkali bersembunyi di tempat-tempat yang tidak terduga, dalam momen-momen kecil yang kita anggap sepele.
Coba ingat kembali:
Kapan terakhir kali Anda benar-benar menikmati secangkir kopi atau teh di pagi hari? Bukan sambil membalas email atau membaca berita, tetapi hanya fokus pada kehangatan dan aromanya.
Kapan terakhir kali Anda berhenti sejenak untuk melihat langit sore yang berubah warna?
Atau kapan terakhir kali Anda mendengarkan sebuah lagu dari awal hingga akhir tanpa melakukan hal lain?
Momen-momen inilah yang sebenarnya menjadi bahan bakar bagi jiwa kita. Kebahagiaan bukanlah sebuah piala besar yang harus kita menangkan di akhir perlombaan. Ia adalah mozaik-mozaik kecil yang kita kumpulkan setiap hari. Rasa hangat dari selimut, lezatnya masakan sederhana, suara hujan yang menenangkan, atau sekadar obrolan ringan tanpa beban dengan orang terkasih.
Menemukan kembali seni menikmati momen tidaklah sulit. Tidak perlu menunggu liburan panjang atau akhir pekan. Mulailah dari hal kecil, di sini, saat ini.
Letakkan sejenak ponsel Anda. Pejamkan mata dan ambil napas dalam-dalam. Rasakan udara yang masuk dan keluar. Dengarkan suara di sekitar Anda. Mungkin suara detak jam dinding atau dengungan kipas angin. Sadari bahwa Anda ada, saat ini, di tempat ini.
Di penghujung hari ini, marilah kita berjanji pada diri sendiri untuk lebih sering menekan tombol "jeda". Bukan untuk berhenti, tetapi untuk mengisi ulang energi, menjernihkan pikiran, dan mengingatkan diri kita bahwa hidup ini terlalu berharga untuk dilewatkan dalam ketergesa-gesaan.
Selamat beristirahat.
0 Comments:
Posting Komentar